



Susunan komponen diferensial
2. Penggantian perapat oli pada kendaraan
a. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Buatlah tanda pada kedua flens,
2) Lepas empat baut dan mur.
b. Lepas flens penyambung
1) Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan pada mur.
2) Menggunakan SST umuk menahan flens, lepas mur. SST 09330-00021.
3) Menggunakan SST, lepas flens penyambung. SST 09557 -
22022
c. Lepas perapat oli dan penahan oli
1) Menggunakan SST, lepas perapat oli dan diferensial carrier
SST 09308 -10010.
2) Lepas penahan oli
d. Lepas bantalan depan dan spaser bantalan
1) Menggunakam SST, lepas bantalan depan dari diferensial carrier. SST 09556 - 22010.
2) Lepas spaser bantalan. Bila bantalan depan aus atau rusak, gantilah bantalan.
c. Pasang spaser bantalan baru dan bantalan depan.
1) Pasang spaser bantalan baru pada pinion penggerak.
2) Pasang bantalan depan pada pinion penggerak.
f. Pasang penahan oli dan perapat oli baru
1) Pasang penahan oli dan hadapkan seperti pada gambar.
2) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru seperti
pada gambar. Kedalaman pemasangan perapat oli 0,1 mm
(0,039 in).
3) Oleskan gemuk MP pada bibir perapat oli.
g. Pasang flens penyambung.
1) Pasang flens penyambung.
2) Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru
3) Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.
SST 09330 - 00021. Momen 1.100 kg.cm (80 H - lb, 180 Nm).
h. Stel beban mula bantalan depan, menggunakan kunci momen,
ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda
gigi ring.
Beban mula-mula
Bantalan baru 16 - 22 kg.cm (13,9 - 19,1, in - lb, 1,6 - 2,2 Nm)
Bantalan lama 8 - 11 kg.cm (6,9 - 9,5 in - lb, 0,8 - 1,1 Nm)
- Bila beban mula bantalan lebih besar dari spesifikasi spaser bantalan.
- Bila beban kurang dari spesifikasi, kencangkan kembali sampai dicapai 130 kg.cm (9 H - lb, 13 Nm). Setiap kali sampai dicapai spesifikasi beban mula.
Bila momen maksimum terlampaui pada saat pengencangan mur, ganti spaser bantalan dan ulangi prosedur penyetelannya beban mula, Jangan mengendorkan mur pinion untuk mengurangi beban mula, Momen maksimum 2.400 kg.cm (17 11 - lb, 235 Nm).
i. Takik mur pinion penggerak.
j. Pasang poros propeler.
1) Tepatkan tanda pada kedua flens dan ikat flens dengan empat baut dan mur
2) Kencangkan empat baut dan mur. Momen 430 kg.cm (31 ft - Ib, 42 Nm).
k. Periksa permukaan oli diferensial. Isilah dengan oIi roda gigi hypoid bila diperlukan.
Tingkat oli : API GL-5, oIi roda gigi hypoid
Viskositas : SAE 90
Kapasitas 1 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 Imp, qts)
3. Melepas diferensial
a. Lepas sumbat penguras dan kuras oli.
b. Lepas poros aksel belakang.
c. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Berilah tanda pada kedua flens.
2) Lepas empat baut dan mur.
d. Lepas rakitan diferensial carrier.
Perhatikan: Hati-hati agar tidak merusak permukaan pemasangan.
4. Pembongkaran diferensialsistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.
Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.
Susunanya di dalam mobil adalah :
Cara Kerja :
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.
Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.
Ketika kaki tidak menginjak pedal kopling
Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.
Ketika kaki menginjak pedal kopling :
Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.
Masalah Kopling
Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain adalah :
Jika anda mendapati masalah diluar dari gejala yang saya sebutkan mohon bertanya dan berbagi lewat email : disini, agar kami dapat mengembangkan wawasan kami lagi dan dapat menambah artikel ini sehingga berguna bagi yang lain.
Mengorek mesin sport 4 tak 200cc memang tidak mudah.Harus serba komplit,inovatif dan memahami ilmu metalurgi bahan komponen.Salah sedikit saja pasti ambrol.Sebab,tak bisa dipungkiri di kelas ini fungsional komponen selalu ditekan diatas limit.
Seperti GL MAX milik Blag RPM speed ini.urusan korekan mesin ditangani langsung olek Koh Ayung dan Hariyadi yang mengawal Yayan Kalap Sang Joki.
Sebagai gacoan mereka memilih basis GL MAX Neo Tech.Langkah awal kapasitas mesin dinaikkan lewat pemakaian piston Mega Pro(63,5mm)yang naik turun di blog silinder Tiger.Disokong Askruk Tiger standar tanpa naik stroke.
Perangkat silinder kop digantikan milik Mega Pro dijejali dengan noken as Tiger.Desain noken as diatur ulang,untuk mengejar lifter katup 8,5mm(in-ex),hasil pemangkasan timing bebas ramp area 2,7mm.
Pada sektor nose dipahat lancip,untuk mendapatkan bukaan katup tak terlalu lama.Angka durasi terhitung 290 derajat(in) dan 270 derajat(ex).Sedang buka tutup katup distabilkan pegas katup Mega Pro Yang diganjal ring kuningan 2,5mm untuk meningkatkan kekenyalanya.
Agar power mesin sempurna ditransfer ke roda,sektor first reduction gear digantikan Mega Pro,dengan perbandingan 21-76 lengkap kopling house.Dengan demikian roh performa mesin GL MAX Neo Tech jadi Hilang,Tipikal mesin jadi berubah panjang-panjang.
Dilanjut meracik ulang Gigi Ratio,dengan perbandingan gigi 1(14-35),2(17-36),3(21-28),4(24-26),dan 5(25-24).Tipikal mesin demikian ini,tenaga di gasingan bawah lebih terkuras dan torsi dipertahankan berlimpah di gasingan menengah.Jarak 201 meter pun sanggup dilibas dalam hitungan 8,4 detik.
Dalam hal pemakaian supply BBM dipilih yang extra.Hasil pemakaian karbu Mikuni TM 38,dengan komposisi main jet 165 dan pilot jet 55,untuk mempertahankan pencapaian peak power lebih padat merayap.Sukses ditunjang knalpot bersarangan 36mm yang dibungkus silencer 80mm.
Berlanjut ke pengapian.Untuk Pengapian dikawal CDI XP 301MC,muntahan arus listrik tegangan tinggi disempurnakan Koil Milik Toyota Camry.Sebagai induk rotor yang di manfaatkan sebagai fly wheel,dipertahankan milik GL Mx neo tech dan disensor fulser suzuki satria F yang diyakini lebih sensitif dengan akurasi lebih bagus membaca kinetik rotor.END..
Sumber berita : Ototrend
Di Postingan awal tahun ini saya akan membuka posting Motor Drag yang Bisa dibilang mempunyai prestasi yang cukup bagus di ajang Drag Bike.Untuk yang pertama ini saya akan mengulas CB lansiran 1976.Team yang mempunyai nama Panca Karya ini Selalu tampil mencolok Ditiap event Drag Bike.CB lansiran 1976 ini mampu menembus babak kualifikasi.Apa sih keunggulan dibalik mesin korekan Fangyu Wijaya yang biasa akrab disapa Cimenk?
Untuk kapasitas mesin tuner mengikuti aturan regulasi kelas yaitu 250cc.Hasilnya pemakaian piston Tiger lengkap dengan silinder 1 set seharga Rp.1,2 juta menjadi andalanya.As Kruk juga dikanibal dari Honda Tiger.
Secara dimensi ruang Crank Case masih mumpuni dijejali as kruk Tiger.untuk mengejar kapasitas mesin 250cc,posisi Big End digeser 7mm dan total Stroke menjadi 69,5mm.Untuk menjaga kapasitas ruang bakar yang proposional Blok Silinder tak disentuh pisau korekan.
Silinder cop diaplikasi dari Tiger yang memiliki diameter kepala katup lebih besar.Faktor ini sangat menguntungkan karena noken as jadi mudah dimodif,sebab memiliki tipikal lebih gemuk.
Pada bagian ini,Cimenk hanya memangkas bagian pantat dan pinggiran noken 1,5mm.Dilanjutkan dengan penyempurnaan kelancaran gas buang,lewat mengikis liang exhaust 2mm.
Untuk lubang buang CB lansiran 1976 ini memakai leher knalpot Tiger yang dipasangkan dengan sarangan berdiameter 36mm.Namun di sektor ini kentara banget kalau fangyu mengkhawatirkan penimbunan tenaga yang berdampak pada lonjakan torsi mesin dan membuat akselerasi motor jadi berat.
Akhirnya Cimenk mengakali dengan gas buang tanpa menggunakan sekat gas wool,namun sekat dari lubang aja untuk memaksimalkan sisa pembakaran.
Nah sekarang urusan tenaga..,untuk urusan tenaga mesin CB ini memakai gigi ratio Honda CB K 2 standart berikut karbu keihin PWK 38.Main jet dipasang 122 sedang pilot 45 yang intinya mampu mengurai power mesin yang liar menjadi minim.Api busi kian besar setelah perangkat pengapian dipasang CDI BRT Master Chip.
Sensor Kinetik didapat dari pickup magnet rotor yang juga dimanfaatkan untuk mendongkrak nilai torsi mesin pada external power.Alhasil pulser CB dimodif sebagai pengolah kelistrikan agar lebih stabil dan spontan mengirim sinyal ke CDI.